Bina Desa

Sosok

Mengenal Wahyu, Serikat Petani Alami (SPA) Butta Toa, dan Kelompok Petani Peneliti Muda yang Melek Iklim

Hari masih gelap saat saya tiba di bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan. Ini sebenarnya bukan kali pertama saya berkunjung. Tapi perjalanan ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya, saya melakukan penelitian dalam masa profesional, bukan di Kota Makkassar tapi di Desa Rappoa. Desa dengan 2 topografi unik di Kabupaten Bantaeng. Bayangkan saja, dalam 1 […]

Mengenal Wahyu, Serikat Petani Alami (SPA) Butta Toa, dan Kelompok Petani Peneliti Muda yang Melek Iklim Read More »

Kiai Sadrach, Pasamuwan Mardika dan Desa Swabina: Sebuah Refleksi Kemerdekaan

Merefleksikan kemerdekaan Indonesia berarti kita berhenti sejenak untuk menengok masa lalu, merenungkan kondisi hari ini, dan merancang langkah perbaikan di masa depan. Langkah reflektif ini tepat, di tengah kondisi pulih dan bangkit dari pandemi yang belum usai, untuk melihat langkah-langkah apa saja yang sudah kita perbuat di tengah upaya pergerakan yang masih terbatas. Untuk itu,

Kiai Sadrach, Pasamuwan Mardika dan Desa Swabina: Sebuah Refleksi Kemerdekaan Read More »

Idoy : Berbagi Pengetahuan Pertanian Alami dengan Literasi

Profesi bertani tidaklah populer dikalangan generasi milenial. Indonesia justru saat ini sedang mengalami krisis petani muda. Menurut data BPS tahun 2018, jumlah petani muda (usia kurang dari 25 tahun) yaitu sebanyak 273.839 yang terdiri dari 240.582 petani laki-laki dan 33.257 petani perempuan. Jumlah ini sangat berbeda jauh dengan usia diatasnya. Dilansir dari Tirto.id dalam riset

Idoy : Berbagi Pengetahuan Pertanian Alami dengan Literasi Read More »

Budi Laksana: Anak Nelayan yang jadi Pimpinan Organisasi Nelayan

Bulan  Desember 2007 tanggal 6, merupakan tonggak sejarah berdirinya organisasi Serikat Nelayan Indonesia (SNI). Deklarasi pendirian SNI tersebut dilakukan di Denpasar Bali, ketikan itu berkumpul berbagai kelompok nelayan dan individu-individu nelayan yang berasal dari berbagai daerah. sebut saja misalnya Pilar Perjuangan Nelayan Labuhan Batu, Bina Nelayan Belawan, Medan, Ipanjar Langkat Sumatera Utara, SNT Indramayu, Cirebon,

Budi Laksana: Anak Nelayan yang jadi Pimpinan Organisasi Nelayan Read More »

John Dijkstra Sosok Gila Yang Berpihak Kepada Kaum Miskin

UNGARAN, BINADESA.ORG- Perjalanan minggu pagi (18/09) dari ibukota Jawa Tengah, Semarang ke Ungaran terasa cepat, saat itu lalu lintas lengang dan cuaca mendung. Kunjungan ini atas undangan dari Lembaga Pendamping Usaha Buruh, Tani dan Nelayan (LPUBTN) dalam rangka peringatan hari lahir lembaga tersebut yang ke -56 tahun. Organisasi ini sebagai salah satu pendirinya adalah (alm)

John Dijkstra Sosok Gila Yang Berpihak Kepada Kaum Miskin Read More »

Mengenang Ben Anderson: Membangun Hidup Akademia

Oleh: Daniel Dhakidae Perkenalan kami berlangsung profesional saat urusan penerimaan di universitas. Saya ke Cornell tanpa melamar, dan lebih menjadi tindakan pro-aktif Ben Anderson dalam mencari bakat di Indonesia untuk dididik menjadi peneliti dan mampu menyusun teori sendiri tanpa harus bergantung kepada peneliti asing. Setelah setahun di Cornell, Amerika Serikat, suatu hari Ben berkata kepada

Mengenang Ben Anderson: Membangun Hidup Akademia Read More »

Sediono MP Tjondronegoro, Dari Tentara Pelajar sampai AIPI

Sediono termasuk keturunan bangsawan Tjondronegoro (ayah) dan Arungbinang (ibu). Di zaman sebelum Indonesia merdeka, keturunan Tjondronegoro banyak yang menjadi bupati di daerah Jepara, Pati, dan Kudus. Adapun trah Arungbinang di daerah Kebumen dan Wonosobo. Waktu Sediono lahir, ayahnya, RM Soetioso Sosro Boesono, menjabat Asisten Wedana, salah satu kota tugasnya, sebelum sebagai Bupati Semarang dan bergelar

Sediono MP Tjondronegoro, Dari Tentara Pelajar sampai AIPI Read More »

Sediono MP Tjondronegoro: Merosotnya Kemandirian dan Kebersamaan

Hari-harinya kini tidak lagi sesibuk sebelumnya. Kegiatan akademis dan penelitian tidak lagi sebanyak dulu. Tidak lagi duduk sebagai promotor utama pengujian calon doktor, tidak lagi mengajar secara rutin, tidak lagi melakukan penelitian lapangan. Lebih banyak di rumah, tempat menghasilkan karya-karyanya selama ini. Namun, perhatian dan kegiatan tetap di sekitar pemberdayaan masyarakat, seperti Yayasan Akatiga di

Sediono MP Tjondronegoro: Merosotnya Kemandirian dan Kebersamaan Read More »

Gunawan Wiradi: Jejak Langkah Pembentuk Zaman

“Setiap generasi itu anak zamannya. Persepsinya menangkap gejala dalam masyarakat, pandangan dan sikapnya, dipengaruhi kondisi obyektif pada zamannya…tetapi sekaligus, setiap generasi adalah pembentuk zamannya.” (Gunawan Wiradi) Pada mulanya 28 Agustus 1932 delapan puluh tahun yang lalu. Delapan puluh tahun lebih kini berjalan menuju, sebagai manusia ia pun pernah mengelami guncangan mental dan batin. Sebagai manusia

Gunawan Wiradi: Jejak Langkah Pembentuk Zaman Read More »

Scroll to Top