Bina Desa

December 2017

Agenda Pemerintah untuk  Reforma Agraria Belum Mengakomodir Kepentingan Perempuan 

Oleh : Aliza Yuliana* Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi belum memperlihatkan keseriusan dalam mengatasi ketimpangan dan ketidakadilan berlapis yang dihadapi perempuan dalam pemilikan, penguasaan, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber agraria. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan belum mengintegrasikan prinsip keadilan gender, menempatkan perempuan sebagai subyek pemangku kepentingan, termasuk perempuan kepala keluarga, bahkan tidak ada keterwakilan kepentingan perempuan dalam kelembagaan atau […]

Agenda Pemerintah untuk  Reforma Agraria Belum Mengakomodir Kepentingan Perempuan  Read More »

Upaya Petani Desa Bangsal Kembali ke Pertanian Alami

OGAN KOMERING ILIR, BINADESA.ORG – Desa Bangsal, Pampangan, Ogan Komerin Ilir, Sumatera Selatan terus berkomitmen menyadarkan petani untuk menerapkan pertanian alami berbasis sumber lokal. Hal ini terbukti, selang beberapa bulan tanggal 14 – 17 Oktober 2017 acara rembug desa dan pelatihan pertanian alami yg diadakan oleh Bina Desa dan INAgri bersama pemerintah Desa Bangsal. Kini

Upaya Petani Desa Bangsal Kembali ke Pertanian Alami Read More »

Pentingnya Kader Komunitas Swabina Pedesaan di Desa

SIGI, BINADESA.ORG – Salah satu strategi organisasi yang dilakukan oleh Komunitas Swabina Pedesaan (KSP) yang dilakukan KSP Sangulara bersama Bina Desa adalah mempengaruhi dari luar yang diwujudkan dalam proses pendampingan. Tahapan pendampingan adalah serangkaian kegiatan memfasilitasi kelompok/organisasi petani-nelayan di pedesaan guna untuk transformasi kesadaran dan meningkatkan kemandirian desa dari segala aspek kehidupan (sosial-ekonomi, sosial budaya,

Pentingnya Kader Komunitas Swabina Pedesaan di Desa Read More »

Kunjungan Belajar Petani Indonesia ke Petani Filipina

FILIPINA, BINADESA.ORG – Belajar hingga ke negeri cina, adalah pepatah yang masih relevan hingga kini. Semakin terbukanya akses informasi dan kemudahan untuk belajar ke tempat lain menjadi peluang yang harus dimanfaatkan dewasa ini. Belajar merupakan hak semua orang, termasuk petani-petani dari Agam, Salassae, dan Karanganyar yang ingin belajar tentang kewirausahaan sosial di negara Filipina. Kesempatan

Kunjungan Belajar Petani Indonesia ke Petani Filipina Read More »

Petani Belajar Kewirausahaan Sosial

FILIPINA, BINADESA.ORG – Enam perwakilan petani dari Indonesia bertolak ke Filipina pada akhir November silam dengan didampingi oleh Affan Firmansyah, Staf Bina Desa. Enam petani ini merupakan perwakilan dari Komunitas Petani Alami Agam (Afdhal dan Erliati), Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (Arman dan Jusmani), dan KSU Ngudi Makmur Karanganyar (Paiman dan Wagiya). Mereka mempelajari pemasaran serta

Petani Belajar Kewirausahaan Sosial Read More »

Mahasiswa UIN Jakarta Belajar dan Praktik NLK di Bogor

BOGOR, BINADESA.ORG – Sekitar 43 hari (pertengahan Oktober sampai pertengahan November 2017) puluhan mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta belajar dan praktek Nalungtik Lembur Kuring (NLK) bersama masyarakat di Desa Ciasihan dan Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Mereka hidup berbaur dengan penduduk desa, terlibat dalam kerja-kerja yang dilakukan oleh masyarakat dan  sekaligus membuka ruang untuk

Mahasiswa UIN Jakarta Belajar dan Praktik NLK di Bogor Read More »

Anak Muda Kampus Belajar di Desa

PAMIJAHAN, BINADESA.ORG – Berdasarkan hasil Susenas Tahun 2016, jumlah penduduk Indonesia mencapai 257,89 juta jiwa dan sekitar satu dari empat penduduk Indonesia adalah pemuda. Pemuda selalu mempunyai peran penting dalam sejarah perjalanan Indonesia. Dari lahirnya organisasi pemuda Boedi Oetomo tahun 1908, hingga bersatunya pemuda meruntuhkan rezim orde baru pada tahun 1998 dan kini tahun 2017

Anak Muda Kampus Belajar di Desa Read More »

Masyarakat Desak Pemerintah Indonesia untuk Segera Mencabut Komitmen Terhadap WTO

JAKARTA, BINADESA.ORG – Kelompok masyarakat sipil (IGJ, Bina Desa, dan SPI) mendesak pemerintah untuk segera mencabut komitmennya terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal ini merujuk pada kekalahan Indonesia terhadap Amerika Serikat dan New Zealand di WTO terkait kebijakan pembatasan impor hortikultura, produk hewan dan turunannya. “Tentunya kekalahan Indonesia dalam kasus ini akan membawa dampak besar

Masyarakat Desak Pemerintah Indonesia untuk Segera Mencabut Komitmen Terhadap WTO Read More »

Scroll to Top