Praktek pertanian alami merupakan praktik memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Oleh karena itu, setiap tahap dalam praktiknya harus memperhatikan betul kondisi unsur-unsur pendukungnya seperti tanah, tumbuhan dan pupuk/nutrisi. agar dalam proses mengolah alam tersebut tidak merusak atau membunuh kehidupan lainya.
Anda mungkin sudah tidak sabar menunggu lebih lama untuk mengetahui dan meracik ramuan rahasia sukses bertani alami. Tanpa berlama-lama, mari kita buka rahasianya.
Pertanian Alami tidak memberi nutrisi atau zat gizi yang sama kepada tanaman atau ternak dalam setiap tahap perkembangannya, mulai dari pembibitan sampai panen. Memberi nutrisi yang tidak dibutuhkan tanaman/ternak hanya akan menimbulkan penyakit. Pertanian alami mengikuti pendekatan ilmiah yang menggunakan nutrisi tepat dengan jumlah tepat dan pada waktu yang tepat sehingga tanaman atau ternak bisa tumbuh optimal. Untuk itu, pertanian alami mengikuti pola Siklus Nutrisi.
Menurut Teori Siklus Nutrisi, tanaman dan ternak membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda dalam masing-masing tahap pertumbuhannya. Sebagaimana manusia, tanaman/ternak membutuhkan makanan yang berbeda pada umur yang berbeda. Bayi hanya bisa makan makanan bayi, tanaman ataupun ternak yang masih muda pun membutuhkan nutrisi yang sesuai dengan usianya. Siklus Nutrisi ini membantu petani untuk memperoleh hasil pertanian yang terbaik dan menghindari penyakit.
Teori Siklus Nutrisi memperlihatkan kepada kita periode mana dan bahan-bahan apa yang harus kita gunakan. Keliru, jika kita menganggap bahwa semakin banyak nutrisi semakin baik walaupun semua bahan yang digunakan adalah alami. Pertanian alami akan efektif bila kita lakukan dengan benar, antara lain memperhatikan:
Tepat nutrisi
1.Tepat waktu
2.Tepat dosis / konsentrasi
3.Tepat sasaran
4.Tepat tahapan
Tahap-tahap Tumbuh dan Kembang Tanaman
Tahap Vegetatif. Tahap vegetatif adalah periode di mana tanaman tumbuh hingga dewasa. Pada tahap ini, tanaman mengkonsumsi karbohidrat (C) dan nitrogen (N), yang merupakan syarat utama bagi pertumbuhan mereka pada tahap vegetatif ini.
Tahap Peralihan atau “Ngidam”. Bukan ibu hamil saja yang bisa “ngidam” atau mual-mual di pagi hari. Tanaman pun seperti manusia. Pada tahap peralihan atau “ngidam” itu, sebenarnya tanaman mulai berbunga sebagai bagian dari persiapan bereproduksi. Tanaman menyiapkan diri untuk pertumbuhan reproduktif pada saat kandungan karbohidrat di dalam tubuhnya meningkat. Istilah “ngidam” dalam tahap peralihan ini diibaratkan ibu hamil yang gemar menyantap rujak, buah-buahan atau makanan asam lainnya. Pada tahap ini, tanaman pun membutuhkan nutrisi yang “asam” yaitu nutrisi dalam bentuk senyawa fosfor (P).
Tahap Reproduktif. Perkembangan reproduktif merupakan tahapan tanaman berbunga hingga buahnya matang. Pada saat ini tanaman mulai menyimpan karbohidrat dalam buah atau organ penyimpanan lain (pertumbuhan akumulatif), seperti umbi. Tanaman juga membutuhkan potasium/kalium dalam proses perubahan warna buah hingga matang.
Unsur Hara Tanaman
Kalsium (Ca); digunakan pada stadia akhir pertumbuhan. Kalsium dan garam laut (bukan garam yang sudah diproses) dibutuhkan karena berperan dalam memelihara kesehatan tanaman dan kualitas buah. Kalsium memindahkan nutrisi yang mula-mula disimpan pada stadia awal periode pewarnaan ke organ penyimpanan terakhir seperti buah dan biji. Kalsium bermanfaat ketika cuaca kurang bagus atau ketika tanaman tumbuh berlebihan.
Nitrogen (N); dalam pertanian alami kebutuhan nitrogen diberikan minimum agar tanaman mengembangkan kekuatanya sendiri untuk melanjutkannya melalui proses fotosintesis (pembentukan energy berupa karbohidrat yaitu tepung, gula dan protein di dalam tumbuhan yang memiliki zat hijau daun dengan bantuan sinar matahari). Pada stadia pertumbuhan vegetatif awal dan menengah, nitrogen dalam jumlah yang cukup besar dihasilkan oleh mikroorganisme perlu diberikan.
Harus diingat, jangan menggunakan nitrogen berlebihan, karena banyak penyakit datang akibat penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan. Sebaiknya jangan menggunakan nitrogaen pada saat tanaman berbuah atau pada stadia pertumbuhan reproduktif.
Fosfat (P); pada tahap awal periode peralihan, ketika terjadi perkembangan bunga, digunakan asam pospat, sedangkan pada stadia perwarnaan/pemasakan digunakan potasium dan kalium. Pada stadia pertumbuhan vegetatif awal dan menengah, asam fosfat dan kalium dalam jumlah yang sama perlu diberikan sekali atau dua kali.
Ingat! Jangan berikan kalsium atau kalsium fosfat ketika tanaman sedang memerlukan pertumbuhan vegetatif yang subur.
ini baru keren, hidup daulat tani nusantara.