Bina Desa

March 2016

Kronologis Penembakan Terhadap Massa Aksi Hari Ketiadaan Tanah Di Sulawesi Tengah

Berdasarkan Surat Pemberitahuan pada hari Senin, Tanggal 28 Maret 2016 kepada Polres Kota Palu untuk memperingati Hari Ketiadaan Tanah Internasional yang akan dilakukan aksi massa sebagai bentuk respon kritis akan ketidakadilan yang dialami oleh petani, buruh dan rakyat penambang dalam pengelolaan sumber daya agraria. Aksi massa ini dilaksanakan oleh Front Perjuangan Rakyat Sulawesi Tengah (FPR

Kronologis Penembakan Terhadap Massa Aksi Hari Ketiadaan Tanah Di Sulawesi Tengah Read More »

Refleksi Komunitas Pedesaan Aceh dan Jawa Barat

Seri Pendidikan Musyawarah (dikmus): Refleksi Komunitas Pedesaan Aceh dan Jawa Barat, tanggal 22-25 Maret 2016, bertempat di Training Centre Bina Desa di Suak Timah, Aceh Barat. Merefleksikan organisasi di komunitas dan jaringan yang sudah terbangun. Rencana ke depan lebih meningkatkan kerjasama yang kritis dengan pihak Pemda Aceh Barat agar adanya berbagai program pemerintah yang berpihak

Refleksi Komunitas Pedesaan Aceh dan Jawa Barat Read More »

Merawat Bumi melalui Pertanian Alami

Seri Pertanian Alami dan Perempuan: pada 20-24 Maret 2016 lalu, kita mengadakan dengan khitmad Pendidikan dan Praktek Pertanian Alami di Kelompok Wulan Sari, Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah. Ibu-ibu bersepakat untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayuran alami, utamanya untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat untuk dikonsumsi oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya. (###)

Merawat Bumi melalui Pertanian Alami Read More »

Mengubah dari Kebiasaan Kimia menjadi Alami

Seri Pertanian Alami: sekarang kami Bina Desa Berbagi informasi kegiatan Pendidikan dan Praktek Pertanian Alami di Penikel, Kecamatan Kampung Laut. Petani di Penikel, mulai menggunakan pestisida kimia sejak tahun 2010. Akibatnya menurut kawan-kawan petani tanah sawah mereka menjadi lebih kering, dan lebih dangkal. sebagai ikhtiar kita melakukan pendidikan selama 4 hari di Penikel dari tanggal

Mengubah dari Kebiasaan Kimia menjadi Alami Read More »

Refleksi Pendampingan Rakyat Bina Desa

Pendampingan dan pengorganisasian adalah kerja-kerja agar rakyat mampu mengetahui secara sadar dan kritis struktur penindasan yang melingkupi kehidupan sekeliling mereka. Sehingga rakyat bisa berdaulat  dan mandiri. Forum Refleksi Pendamping Rakyat diselenggarakan di Yogyakarta pada Minggu (24/1). Bina Desa memfasilitasi organisasi-organisasi dan individu dari berbagai wilayah untuk merefleksikan hasil kerja-kerja pendampingan mereka selama ini di wilayahnya

Refleksi Pendampingan Rakyat Bina Desa Read More »

Kebijakan Harus Berangkat dari Inti Penghidupan Rakyat

Banyak agenda global yang kemudian menampakkan dirinya  dengan wajah “manusiawi”. Hal itu terlihat dengan beberapa agenda seperti  Milenium Development Goals (MDGs) yang hari ini berubah menjadi Sustainable Development Goals (SGDs). Program ini merupakan butir-butir yang disepakati negara-negara PBB dalam pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan di masing-masing negara. Namun, program ini patut untuk ditinjau ulang karena banyak

Kebijakan Harus Berangkat dari Inti Penghidupan Rakyat Read More »

Pertanian Alami, Kuncinya Tekad yang Kuat

“saya kira pertanian alami harus diterapkan lebih luas. Di Salasse sendiri pendidikan pertanian alami sudah akan dijadikan mutan lokal di SMP dan SMA di sana” Meskipun masyarakat Indonesia profesinya adalah masyoritas petani, namun minim sekali mendapat pemberdayaan dan pengembangan kemampuan dalam bertani dari pemerintah. Justru saat ini, profesi sebagai petani tidak lagi memiliki nilai kebanggaan,

Pertanian Alami, Kuncinya Tekad yang Kuat Read More »

Dwi Astuti: Masalah Dihadapi Perempuan Sebenarnya Adalah Juga Soal Politik

Yogyakarta, BINA DESA: Forum diskusi perempuan  pada Minggu malam di Jogja (21/1/2016). Bina Desa memfasilitasi organisasi perempuan dari berbagai wilayah dan individu untuk bermusyawarah mencari kemungkinan pembentukan organisasi perempuan-Bina Desa. Perempuan berorganisasi kerap masih dianggap tabu bahkan menyalahi kodrat. Kesadaran semacam itu mesti dihadapi dan didiskusikan. “Masalah yang dihadapi perempuan secara individu sebenarnya adalah masalah

Dwi Astuti: Masalah Dihadapi Perempuan Sebenarnya Adalah Juga Soal Politik Read More »

Scroll to Top