“Dalam pertanian alami menjaga harmoni dan organisme kehidupan itu prinsip”
Bersama 40 petani laki-laki dan perempuan yang datang dari Sulawesi, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Bina Desa kembali melaksanakan kegiatan pendidikan pelatihan pertanian alami bersama “resi” pertanian alami dari Korea, Dr. Cho.
“Pesertanya kali ini adalah para petani pendidik dari daerah dampingan Bina Desa. Mereka adalah palaku di wilayah masing-masing dan pendidikan diharapakan bisa meningkatkan kemampuan teknis dan kesadaran idiologis para petani untuk menyebar luaskan pertanian alami yang sehat, idiologi dan ekologis.” Ujar Mardiyah Basuni selaku koordinator acara pendidikan pertanian alami yang berlangsung di Cipetei, Sukabumi (10/02)
Mardiyah juga memaparkan materi pendidikan kali ini lebih banyak menguatkan filosofi dan idiologi pertanian alami. Mardiyah lebih jauh menjelaskan bahwa dalam forum tersebut ada beberapa petani yang mengeluhkan soal hama dan racun tanaman. Padahal seperti dijelaskan Dr. Cho, semua mahluk hidup berhak hidup, manusia dan begitu juga tanaman. Jadi prinsipnya manusia/petani tidak boleh membunuh ekosistem yang lain dalam proses bercocok tanamnya.
“Dalam pertanian alami menjaga harmoni dan organisme kehidupan itu prinsip. Misalnya kalau tanaman diserang penyakit, pestisida bukanlah solusi utama, pertanian alami mengajarkan agar meninjau ulang pemeliharaan tanamannya. Bagaimana memperlakukan tanaman dan menyayangi organisme hidup yang lain.” Ujar Mardiyah menirukan ajaran Dr. Cho.
“bertani alami harus merasa bahagia dengan tanaman, mereka juga memiliki jiwa, maka jangan racuni jiwa tanaman atau hewan dengan memberikan pestisida. Pertanian alami mengajarkan kearifan dan kebijaksanaan.” Pungkasnya.[]