Bina Desa

Perempuan Mahardika

Langkah Tegap Perempuan Desa Memperjuangkan Kemandirian Desa

BULUKUMBA, BINADESA.ORG – Dimulai pada Januari 2018 sebagai tindak lanjut pendidikan gender dan rembug perempuan pedesaan di Sulawesi Selatan, sejumlah kader perempuan Desa Salassae melaksanakan pertemuan rutin bagi perempuan desa. Kegiatan rutin tersebut kemudian dikenal sebagai sekolah perempuan Desa Salassae yang diadakan tiap sabtu pukul 09.00 -12.00 Sejumlah 24 Perempuan dari 5 dusun di Desa […]

Langkah Tegap Perempuan Desa Memperjuangkan Kemandirian Desa Read More »

Deklarasi Komunitas Perempuan Pedesaan SPA Butta Toa

BANTAENG, BINADESA.ORG – Serikat Petani Alami Butta Toa Bantaeng merupakan komunitas generasi muda yang fokus dalam mendorong pertanian alami sebagai wujud dari pertanian yang berdaulat. Pada akhir januari silam, SPA Butta Toa melaksanakan dialog perempuan yang diselenggarakan di Baruga adat Gantarangkeke Bantaeng. Pertemuan ini sekaligus deklarasi organisasi dan pelantikan pengurus Komunitas Perempuan Pedesaan Serikat Petani

Deklarasi Komunitas Perempuan Pedesaan SPA Butta Toa Read More »

Perempuan Desa Lubuk Aua

AGAM, BINADESA.ORG – “Perempuan harus memahami peranannya dalam keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat”. Demikian yang disampaikan oleh Ketua Koordinator Bina Desa, Mardiah Basuni dalam menghadiri pertemuan di Lubuk Aua, Bundo Kanduang pada 13 september lalu. Pertemuan yang bertempat di rumah warga yaitu Erliati yang juga merupakan anggota KPA Agam dan Ketua Yasinan Nurul Ummi ini

Perempuan Desa Lubuk Aua Read More »

Camat Kadupandak: Pembuatan RPJMDes Semakin Baik Dengan Metode NLK

CIANJUR, BINADESA.ORG–“Kami ibu-ibu yang tergabung dalam SPPB (Sauyunan Perempuan Petani Binangkit, Cianjur) tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan Pak Camat Kadupandak pada hari ini. Seperti pengalaman kami yang sudah-sudah bahwa untuk bertemu dengan pemerintah kecamatan sangat sulit dan kalaupun bertemu pasti hanya sebentar saja. Kami sangat merasa dimanusiakan dan dihargai sebagai bagian dari penduduk Kecamatan

Camat Kadupandak: Pembuatan RPJMDes Semakin Baik Dengan Metode NLK Read More »

Desa Membangun Sesuai Kebutuhan Perempuan Petani

JAKARTA, BINADESA.ORG – Pertemuan yang berlangsung antara Sauyunan Perempuan Petani Binangkit (SPPB) dengan Bina Desa pada awal bulan Agustus 2017 ini, mengkoordinasikan kerja- kerja organisasi terkait tiga hal. Yaitu persiapan finalisasi hasil  PRA (participatory rural appraisal) yang akan disampaikan dalam dialog bersama pemerintah desa dan camat, kedua, penguatan tim pendampingan, dan managemen organisasi. Sebelumnya para

Desa Membangun Sesuai Kebutuhan Perempuan Petani Read More »

Keadilan Jender Dimulai Dari Desa

CIANJUR, BINADESA.ORG—Upaya agar terciptanya keadilan jender merupakan perjuangan yang luar biasa energinya. Hal ini harus dilakukan diberbagai tatanan, termasuk dalam pembangunan desa. Belum lagi Keterwakilan perempuan di kelembagaan desa dan pemerintahan belum seimbang dengan laki-laki. Hasil kajian menyebutkan, keterwakilan perempuan kurang dari 10%.  Demikian juga dalam proses perencanaan, ataupun dalam proses pengambilan keputusan strategis di desa,

Keadilan Jender Dimulai Dari Desa Read More »

Perempuan Pedesaan Masih Termarjinalkan

Hari Kartini seharusnya merupakan hari yang indah untuk seluruh perempuan di Indonesia. Tanggal 21 April adalah pengingat bahwa hakikatnya manusia itu setara, apapun jenis gendernya. Namun perempuan dari berbagai latar belakang kultur di dunia, termasuk di Indonesia, masih mengalami penindasan akibat konstruksi sosial yang mengutamakan kekuatan, sesuatu yang seolah lekat pada satu gender saja, sebagai

Perempuan Pedesaan Masih Termarjinalkan Read More »

MUSRENA ajang partisipasi perempuan dalam pembangunan Gampong di Aceh Barat

  MEULABOH, BINADESA.ORG—Selama ini dalam menjaring aspirasi dan peluang partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG), dengan berbagai tingkatan dari desa, kecamatan,  kabupaten, hingga nasional. Namun dalam pelaksanaannya musrenbang masih banyak terdapat kekurangan, seperti minimnya aspirasi perempuan, anak dan disabilitas. Pandangan atas musrenbang yang hanya dianggap formalitas, karena dalam prosesnya keterlibatan

MUSRENA ajang partisipasi perempuan dalam pembangunan Gampong di Aceh Barat Read More »

Scroll to Top