Camat Kadupandak: Pembuatan RPJMDes Semakin Baik Dengan Metode NLK

Ibu Masripah anggota Sauyunan Perempuan Petani Binangkit (SPPB) dari Desa Gandasari Cianjur dengan semangat dan penuh percaya diri memaparkan hasil NLK dari 3 Desa yakni Gandasari, Talagasari dan Bojong Kasih di hadapan Camat Kadupandak, Kabupaten Cianjur dan beberapa perwakilan pemerintah Desa (Foto: Bina Desa)

CIANJUR, BINADESA.ORG–“Kami ibu-ibu yang tergabung dalam SPPB (Sauyunan Perempuan Petani Binangkit, Cianjur) tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan Pak Camat Kadupandak pada hari ini. Seperti pengalaman kami yang sudah-sudah bahwa untuk bertemu dengan pemerintah kecamatan sangat sulit dan kalaupun bertemu pasti hanya sebentar saja. Kami sangat merasa dimanusiakan dan dihargai sebagai bagian dari penduduk Kecamatan Kadupandak. Pak Camat sangat sabar berdialog dengan kami hingga pertemuan selesai”. Demikian komentar Ibu Kartini (Koordinator SPPB) setelah pertemuan dengan Pemerintahan Kecamatan awal Agustus 2017 di Aula Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Dialog dengan Pemerintahan Kecamatan Kadupandak ini merupakan rangkaian proses Nalungtik Lembur Kuring (NLK) yang dilakukan oleh SPPB di 7 desa wilayah Kecamatan Kadupandak. Nalungtik Lembur Kuring atau NLK sendiri bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kurang lebih artinya meneliti kampung sendiri (saya). Pada kesempatan itu Ibu-ibu memaparkan hasil NLK yang mereka lakukan selama empat bulan terakhir ini. Ada pun isi dari paparan mereka yaitu tentang alat-alat analisa yang di pakai dalam NLK, identifikasi masalah, klasifikasi masalah, analisa masalah (sebab akibat), identifikasi potensi sampai pada program/kegiatan yang akan dilakukan ke depan.

 

Buhori Camat Kadupandak Apresiasi dan bangga atas proses dan hasil NLK yang dilakukan SPPB (Foto: Bina Desa)

Camat Kadupandak Apresiasi dan Bangga atas hasil NLK

Pada sesi diskusi yang dimoderatori oleh Yani Andre, Camat Kadupandak Buhori  sangat mengapresiasi hasil NLK ibu-ibu Sauyunan, sangat bangga dengan inisiatif yang telah dilakukan. Dalam membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) akan makin baik bila menggunakan metode NLK.

Buhori berharap dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki SPPB nantinya dapat terlibat dalam pembuatan RPJMDes di masing-masing desa. Kalau sekarang masih tujuh desa saya berharap nanti bisa 14 desa bisa memiliki kemampuan yang sama seperti ibu-ibu yang tergabung dalam SPPB ini.

“Saya akan meminta kepada aparatur desa untuk bisa bermitra dengan SPPB dalam hal pembangunan desa” demikian tegas Pak Buhori  di awal sesi diskusi tersebut.  Namun memang agak sedikit disayangkan bahwa dari 7 pemerintah desa yang diundang hanya 4 desa yang mengirimkan perwakilannya pada kegiatan dialog tersebut.

Dari proses dialog antara SPPB dan Pemerintahan Kecamatan tersebut ada beberapa catatan dan informasi, antara lain :

  1. Bupati Cianjur tahun 2016-2021 sedang mencanangkan CNL (Cianjur Nawangun Lembur) dengan tujuan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat pedesaan, maka setiap UPTD wajib turun ke setiap lembur.
  2. Camat akan membuat surat arahan untuk Pemdes agar bisa sharing dan bermitra dengan Sauyunan, karena saat ini Sauyunan hanya ada di 7 desa.
  3. Ada bantuan dana 200 juta/desa untuk membuat sistem air bersih untuk 5 desa (Desa Bojong Kasih, Sukasari, Gandasari, Wargasari dan Wargaasih).
  4. Soal kebutuhan air Pemerintahan Kecamatan akan berkoordinasi dengan pihak UPTD dan PSDAP.
  5. Soal yang berkaitan dengan penerangan umum Camat meminta agar para Pemdes membuat permohonan.
  6. Camat menyarankan agar setiap Pemdes dan masyarakat desa membuat penampungan sampah dan nantinya sampah tersebut dapat dipilah menjadi sampah organic dan sampah non-organik.
  7. Mengenai hutan gundul, Pak Camat akan melakukan survey ke lokasi untuk melihat titik-titik yang gundul.
  8. Pemerintahan kecamatan juga akan melakukan pertemuan dengan komisi I DPRD Cianjur untuk membahas tentang persoalan-persoal kecamatan.
  9. Mengenai kebutuhan puskesmas, Pak Camat mengatakan bahwa ada peluang akan dibangunnya 1 unit puskesmas di wilayah Kecamatan Kadupandak. Karena saat ini di satu kecamatan minimal ada 2 puskesmas. Untuk ini Pak Camat akan melakukan survei tempat apakah memungkinkan dibangun di desa Wargaasih atau di desa Wargasari.
  10. Mengenai sarana jalan Bupati akan berkunjung ke 360 desa di Cianjur dan setiap tahun dana desa akan tetap dianggarkan untuk pembangunan infrastruktur terutama jalan dan saluran air.
  11. Untuk penerangan khususnya di wilayah desa Wargasari Camat akan melakukan survey untuk melihat kepadatan penduduknya.

Dari beberapa catatan dan informasi ini ada yang menjadi rekomendasi untuk SPPB sendiri ke depan. Saat ini dan ke depan akan menjadi tugas SPPB untuk mengawal dan memberi sumbang saran di setiap desa di mana SPPB ada. Tugas sebenarnya tidak semakin ringan namun semakin berat namun dengan sauyunan semua akan dapat dilaksanakan. Semangat buat Sauyunan Perempuan Petani Binangkit (bd030)

ARTIKEL TERKAIT

Belajar dari Laos: Menjaga, Mengelola Kesuburan Tanah dan Mengelola Hama Secara Alternatif

ASEAN Village Network: Penguatan Dan Dukungan Untuk Desa dari Ekonomi Hingga Lingkungan

UNDROP: Harapan Teguh atau Kenangan Lalu?

Bincang Syukuran 48th Bina Desa: Kiprah Bina Desa Dalam Pembangunan Pedesaan

Woman and Youth Leadership Forum: Partisipasi Perempuan dan Anak Muda Bicara Kedaulatan Pangan.

Koalisi Bank Tanah _ KPA

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Aturan Bank Tanah ke Mahkamah Agung