Bina Desa

Perempuan Mahardika

Penting, Peran Perempuan Tentukan Arah Pembangunan Desa

WONOSOBO, BINADESA.ORG—Sejak di berlakukannya Undang-Undang Nomer 6 tahun 2014 tentang Desa memberi harapan bagi pembangunan yang partisipatif. Setiap unsur masyarakat mempuntai ruang yang luas untuk  berpartisipasi aktif menentukan arah dalam membangun desanya. Adapun bentuk partisipasi warga tersebut dalam musyawarah desa. Musyawarah tersebut memberi ruang dan kesempatan warga desa untuk menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat secara […]

Penting, Peran Perempuan Tentukan Arah Pembangunan Desa Read More »

Bertukar pengalaman perempuan desa di Cianjur dan pegiat desa dari Jepang

CIANJUR, BINADESA.ORG-  Pada akhir Agustus lalu, tepatnya pada tanggal 30-31 merupakan hari yang berbeda dari biasanya bagi Sauyunan Perempuan Petani Binangkit (SPPB) Kadupandak. Saat itu SPPB kedatangan tamu dari lembaga Asian Community Trust (ACT) Jepang, Mari Suzuki bersama staff Bina Desa Jakarta, Mardiah, Affan dan John S. Kesempatan kunjungan ini tidak disia-siakan oleh SPPB, mereka

Bertukar pengalaman perempuan desa di Cianjur dan pegiat desa dari Jepang Read More »

Kartini : Pendidikan Menggerakkan Perempuan untuk Bangkit dari Kesulitan Hidup di Desa

CIANJUR, BINADESA.ORG- Ketua Sauyunan Perempuan Petani Binangkit (SPPB) Kartini, menyampaikan sambutan pada pembukaan pendidikan kader dasar, bagi pengurus sauyunan dan anggota paguyuban. Kartini mengatakan pendidikan bagi perempuan pedesaan utamanya petani, merupakan salah satu cara menggerakan dan menyadarkan agar lebih peduli untuk bangkit dari kesulitan-kesulitan hidup di desa. “Melalui pendidikan kader ini, diharapkan kita semua bisa lebih sadar dan

Kartini : Pendidikan Menggerakkan Perempuan untuk Bangkit dari Kesulitan Hidup di Desa Read More »

Dwi Astuti: Masalah Dihadapi Perempuan Sebenarnya Adalah Juga Soal Politik

Yogyakarta, BINA DESA: Forum diskusi perempuan  pada Minggu malam di Jogja (21/1/2016). Bina Desa memfasilitasi organisasi perempuan dari berbagai wilayah dan individu untuk bermusyawarah mencari kemungkinan pembentukan organisasi perempuan-Bina Desa. Perempuan berorganisasi kerap masih dianggap tabu bahkan menyalahi kodrat. Kesadaran semacam itu mesti dihadapi dan didiskusikan. “Masalah yang dihadapi perempuan secara individu sebenarnya adalah masalah

Dwi Astuti: Masalah Dihadapi Perempuan Sebenarnya Adalah Juga Soal Politik Read More »

Mbak Usrek: “Tidak ada yang sia-sia, belajar pasti ada buahnya”

Dengan bekerja bersama di penghujung tahun 2014, kelompok yang dibangun oleh Mbak Usrek berhasil memiliki dua areal lahan seluas 0,6 ha yang dibeli dengan usaha sendiri dengan cara mencicil. Sulitnya mendapat biaya produksi pertanian membuatnya terdorong untuk menghadirkan pangan yang sehat untuk keluarga, Mbak Usrek kemudian mengorganisir warga dusun lainnya baik laki-laki maupun perempuan untuk

Mbak Usrek: “Tidak ada yang sia-sia, belajar pasti ada buahnya” Read More »

Deklarasi Perempuan Pada Konferensi Internasional Pertanian Keluarga Ke-5

Perempuan ambil bagian dalam Konferensi Internasional Pertanian Keluarga Ke-5 yang diadakan Derio, Spanyol, pada 21-23 September 2015 lalu. Dalam konferensi itu perempuan mendeklarasikan tentang Pertanian Keluarga berdasarkan tantangan dan tujuan bersama yang ingin diwujudkan oleh perempuan dari seluruh dunia. Peserta Deklarasi tersebut adalah Dwi Astuti (AsiaDHRRA), Alessandra (CONTAG), Teresa López (FADEMUR), Izaskun Landaida (Emakunde), Conchi

Deklarasi Perempuan Pada Konferensi Internasional Pertanian Keluarga Ke-5 Read More »

Deklarasi Perempuan Pada Konferensi Internasional Pertanian Keluarga Ke-5

Perempuan ambil bagian dalam Konferensi Internasional Pertanian Keluarga ke-5 yang diadakan di Derio pada 21 – 23 September 2015, adalah tindak lanjut dari Seminar Perempuan tentang pertanian keluarga berdasarkan tantangan dan tujuan bersama yang ingin diwujudkan oleh perempuan dari seluruh benua. Kami ingin menunjukkan bahwa: Kami adalah para pemimpin dalam pengembangan ekonomi lokal dan nasional

Deklarasi Perempuan Pada Konferensi Internasional Pertanian Keluarga Ke-5 Read More »

Caleg Perempuan, lebih baik mana representasi atau kualitas?

Pemilu 2014 akan bergulir, caleg perempuan pun memenuhi kuota, hanya soal kualitasnya bagaimana, itu tak ada jaminan bahwa mereka akan mampu memperjuangkan kepentingan perempuan dan hak asai manusia. Mereka yang berlatar belakang aktivis sangat kecil, porsinya hanya sekitar 3 persen. Kebanyakan mereka datang dari dinasti atau oligarki kekuasaan. Figur populer lebih mendominasi di 2014 ini.

Caleg Perempuan, lebih baik mana representasi atau kualitas? Read More »

Ada 250 Ribu Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Sepanjang 2013

Jakarta – Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat hampir 250 ribu kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi sepanjang tahun 2013. Komisioner Komnas Perempuan Saur Tumiur Situmorang mengatakan, lebih dari setegahnya, kekerasan dilakukan oleh personal yaitu kekerasan yang dilakukan oleh suami kepada istri. Kata Saur, kekerasan yang dilakukan umumnya berupa kekerasan secara psikis atau psikologi,

Ada 250 Ribu Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Sepanjang 2013 Read More »

Scroll to Top