Pertanian Alami Memulihkan yang Telah Rusak

Untuk mengembalikan kedaulatan budaya tani ke tangan petani, salah satu cara yang dapat kita tempuh adalah melalui pertanian alami-

Pertanian alami secara ekologis menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem serta kekayaan alam, mengembangkan ekonomi rumah tangga dengan kegiatan produksi yang mampu memberikan surplus dan mencukupi kebutuhan rumah tangga, sementara secara sosial, pertanian alami sesungguhnya membangun kemandirian petani dalam menentukan input produksi sehingga petani tidak tergantung kepada pihak luar, dan pengolahan serta teknis produksinya menggunakan input luar yang rendah. Selain itu, pertanian alami memberikan tempat yang luas kepada perempuan tani untuk terlibat dalam keseluruhan proses usaha tani. Dan secara ekologis pertanian alami merupakan praktik pertanian yang memelihara kelestarian kekayaan alam dan lingkungan.

Perempuan petani di Cianjur sedang belajar pertanian alami (Foto : 2016-Arsip Bina Desa)

Pertanian alami sendiri sebenarnya bukan cara baru dalam budaya tani. Nenek moyang kita dan para petani tradisional terutama sebelum massa “Revolusi Hijau”, mengolah lahannya tanpa merusak atau membunuh kehidupan lainnya. Falsafah mereka memang sederhana, tapi sangat bermakna dan bernilai spiritual sangat tinggi. Semua makhluk punya hak hidup dan proses kehidupan sendiri-sendiri, persoalannya tinggal bagaimana kita mampu mengatur keselarasan hidup bersama tersebut agar generasi yang akan datang dapat melakukan kehidupan dengan baik.

Menghidupkan kembali kearifan lokal seperti pengetahuan masa tanam, kalender musim/pranoto mongso, kecocokan tanaman dengan karakteristik petani, dan kondisi topografi/gegografi setiap daerah sangat didukung dalam pertanian alami. Sehingga dengan pengetahuan yang holistic dan dukungan dari semua pihak, petani dapat berdaulat memainkan perannya menyediakan pangan yang sehat dan aman bagi keluarga dan kita semua. Dengan budaya bertani alami, kita menghidupkan kembali peran-peran penting dari setiap individu yang terlibat dalam usaha tani, laki-laki dan perempuan petani, pedagang dan konsumen, serta lingkungan hidup.***

Disarikan dari buku Seri Pertanian Alami 1

ARTIKEL TERKAIT

Belajar dari Laos: Menjaga, Mengelola Kesuburan Tanah dan Mengelola Hama Secara Alternatif

ASEAN Village Network: Penguatan Dan Dukungan Untuk Desa dari Ekonomi Hingga Lingkungan

UNDROP: Harapan Teguh atau Kenangan Lalu?

Bincang Syukuran 48th Bina Desa: Kiprah Bina Desa Dalam Pembangunan Pedesaan

Woman and Youth Leadership Forum: Partisipasi Perempuan dan Anak Muda Bicara Kedaulatan Pangan.

Koalisi Bank Tanah _ KPA

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Aturan Bank Tanah ke Mahkamah Agung