Berdaulat Pangan, dimulai dari Tanah dan Benih

Setelah kering padi langsung di ikat (di pocong) dan dibawa (diunjal pake rengkong :terbuat dari bambu dan pake pananggung) ke lumbung padi sebagian, disimpan dirumah untuk cadangan nganyaran (syukuran) dan biasanya dicadangkan juga untuk jekat dan ini sudah biasa dilakukan semenjak jaman nenek moyang terdahulu.

Atas nama keluarga Bina Desa kami mengucapkan selamat Idul Fitri 1438 H, mohon maaf lahir bathin dan semoga semua amal ibadah kita di terima disisiNya.

Edisi buletin Bina Desa ini kali membahas soal perbenihan untuk kedaulatan pangan. Sudah jamak diketahui keberhasilan usaha tani 60 persennya ditentukan oleh benih yang berkualitas. Betapa benih adalah sumber kehidupan itu sendiri. Saat ini konsentrasi pasar dan penguasaan dalam pertanian dan pangan, berada di tangan 10 korporasi raksasa dunia. Mengapa bisa demikian? Salah satunya adalah melalui paten atas benih. Sehingga publik tak bisa mengakses secara bebas, harus ijin atau berbayar. Benih bagi korporasi bukanlah soal kebudayaan, sosial ekologis atau memberikan makan dunia, tapi soal bisnis.

Selain itu yang sering lupa adalah  kedaulatan pangan tak akan tercapai bila reforma agraria tak dilakukan. Melalui Reforma agraria, memastikan berbagai hal dalam pembangunan pertanian dan bangsa secara berkeadilan. Karenanya kedaulatan pangan selain dimulai dari penguasaan benih oleh rakyat tani, juga kepemilikan dan penguasaan alat produksi berupa tanah. Tanah adalah dimana benih itu di tanam, dirawat dan dipanen. Sekaligus juga sebagai tempat berpijak lahirnya berbagai macam kearifan, budaya dan hubungan antar makhluk hidup yang saling berselaras. Mulai dari tanahnya, input pertanian, teknologi produksi dan paska panen serta kepastian harga.

Dalam pengelolaan pertanian, khususnya pangan. Bina Desa bersama masyarakat marjinal pedesaan melakukan praktek pertanian alami. Dengan pertanian alami kita membangun kembali kemandirian petani agar tergantung pada korporasi besar dalam hal benih, bibit, pupuk, dan distribusinya. Demikina juga menghasilkan pangan yang sehat, memperbaiki ekosistem serta pranata sosial.

Praktik pertanian alami sangat dekat dengan kehidupan kaum perempuan sehari-hari.  Pengetahuan dalam proses pengolahan pangan, kebutuhan nutrisi, dan prinsip reproduksi makhluk hidup menjadi kunci utama dalam pemahaman dan praktek usaha pertanian alami.

Semoga membawa pencerahan, selamat membaca.

 

Redaksi

ARTIKEL TERKAIT