Penanaman sayuran dapat diselenggarakan hanya ditempat-tempat yang tak kekurangan air; walaupun tanah itu kering umpamanya, masih dapat ditanami asal ada air untuk menyiramnya. Acapkali ditempat yang kering, ditengah atau dipinggir kebun sayuran digali sumur, yang airnya khusus untuk kepentingan palawijanya. Ditempat-tempat yang banyak hujanpun, pengairan tetap berfaedah, karena penanam tidak tergantung kepada turunnya hujan. Tanah yang terbaik, ialah yang mengandung bunga tanah (humus), karena dapat cukup menahan air; biasanya terdapat dipegunungan.
Sayuran Eropa baik di tempat yang banyak hujan, tumbuh pula ditempat yang agak kering. Di Pacet dan Sukabumi-Utara sepanjang tahun tanahnya basah; di Lembang, Garut Selatan, Pangalengan, Wonosobo dan Kaliurang dari 7 sampai 12 bulan basah. Di Selo, Tosari Batu dan Jember 7 bulan basah dan 4 bulan kering. (Menurut Mohr: Kalau dalam satu bulan turun hujan kurang dari 60 mm, dinamakan bulan kering; sebaliknya kalau lebih dari 100 mm, bulan itu dinamai bulan basah).
Kalau orang hendak mengerjakan kebun yang luas, tanahnya harus subur dan mudah dikerjakan seluruhnya. Kecil-kecilan dapat juga orang membuat bedengan-bedengan ditempat yang subur tanahnya.
Tanaman sayuran banyak membutuhkan air, oleh sebab itu letak kebunnya harus berdekatan dengan sumber air. Kebanyakan jenis sayuran subur tumbuhnya dimusim kemarau, maka seyogyanyalah penyiraman serta pengairan harus diselenggarakan benar-benar; dengan demikian ada pula akal petani yang menanam palawija pada akhir musim penghujan, sebab tanhanya masih cukup basah; bila datang musim kemarau, tanamannya telah kuat untuk menahan udara yang kering.
Tanah untuk berkebun sayuran harus rata atau gak miring serta terbuka, jangan terlindungi dengan pohon-pohonan yang besar, karena akarnya merebut zat-zat makanan untuk sayuran itu. Apabila pohon-pohonan itu tak dapat ditebang, baiklah antara kebin dan pohon-pohonan itu menggali serokan yang agak dalam; akar-akar yang terdapat pada serokan itu dibuangkan, kemudian tutup kembali; akan tetapi tiap-tiap tahun harus digali pula untuk menjaga jangan ada akar yang menjalar kedalam kebin sayuran itu. Cara penanaman ini dapat dipakai didalam kota.
Tanah yang beralang-alang atau penuh dengan rumput lempuyangan tidak baik dipakai, karena sukar membersihkannya. Dimusim kemarau jangan kekurangan air, dimusim penghujan jangan sampai air tergenang, sebab dapat merusakan tanaman.
Pada tempat yang miring, baik diperbuat tangga-tangga (teras), untuk menjaga jangan banyak tanah yang hanyut. Padas-padas (lapisan keras dibawah tanah, yang dapat menahan meresapnya air dan akar) sekurang-kurangnya 30-40 cm dibawah permukaan tanah, kecuali kalau bedengan-bedengan sayuran diperbuat agak tinggi seperti dilakukan dilereng gunung Ciremai. Tempat-tempat yang bencah seyogyanya harus dibikinkan bedengan yang tinggi-tinggi.
Tanah yang dalam, gembur, serta banyak mengandung bahan-bahan organis biasanya cukup sarang-sarang dan dapat menahan air, inilah tanah yang amat baik untuk bercocok tanam sayuran. Tanah pasir dan laterit harus banyak dipupuk bahan-bahan organis seperti pupuk kandang atau pupuk hijau, barulah boleh ditanami. Tanah lempung sukar dikerjakannya, karena terlalu padat serta dimusim penghujan terlampau basah.
Menurut Milsum dan Grist ditanah Melayu tanah yang terbaik untuk ditanami sayuran, yang dinamai loamy soils, ialah tanah yang mengandung pasir 40-60 % dan lempung 15-25 %: pasir seolah0olah yang menggemburkan, sedang lempung sebagai tanah penahan air. Tanah loam ini biasanya cukup mengandung zat-zat makanan, serta mudah dikerjakan. Apabila nilai lempungnya terlalu tinggi misalnya 60 %, niscaya sukar dikerjakan baik dalam musim penghujan atau kemarau; sebaiknya patut dikeringkan dulu dengan seksama (drainage), serta dicampur pula dengan bahan-bahan organis.
Lain dari pada itu, tanah-tanah yang baik untuk bercocok tanam sayuran di Jawa, ialah: (1) Tanah-tanah hutan yang masih muda serta banyak mengandung bunga tanah. (2) Tanah yang ada dilembah-lembah yang gembur tapi tidak terlampau berpasir, terutama jangan yang mudah tergenang. (3) Tempat-tempat yang cekung, yang telah berisi humus dan tanah subur yang dihanyutkan dari lain tempat; asal saja tidak becak dan berpadas.
Selanjutnya sifat dan keadaan tanah itu, tergantung kepada sayur mayur yang akan diusahakan, umpamanya: kacang jogo, kapri, asperse membutuhkan tanah yang sangat gembur; sedangkan kubis dan prei memerlukan tanah yang lebih liat.
Mengerjakan Tanah
Maksudnya mengerjakan tanah ialah agar bagian tanaman yang ada didalam tanah dapat tumbuh dengan merdeka, dan supaya rumput dapat dibatasi tumbuhnya. Physis keadaan tanah dapat lebih baik, karena: (1) Peredaran hawa yang luas, oleh karenanya pengubahan zat-zat makanan didalam tanah dapat lebih sempurna. (2) Air yang berkelebihan dapat meresap atau menguap. (3) Akar-akar tanaman dapat menembus lebih dalam.
Mengerjakan tanah amat bergantung kepada turunnya hujan. Tanah berpasir yang gembur dapat dikerjakandiwaktu hujan atau ketika terang cuaca. Akan tetapi tanah liat takkan dapat dikerjakan, bila hujan turun dengan derasnya, karena tanah itu menjadi padat, serta kering menjadi keras dan belah-belah. Oleh sebab itu, tanah yang setenah basah kebanyakan lebih mudah dikerjakan dimusim penghujan; setelah beberapa hari hujan tidak turun, tanah itu cukup keringnya serta tidak padat. Tanah liat kadang-kadang dibongkar dengan tembilang dimusim kemarau; ketika hujan turun, gumpalan-gumpalan tanah itu menjadi gembur. Mengerjakan tanah itu hendaklah dilakukan dengan sesama agar gumpalan-gumpalan dapat digemburkan dengan air hujan atau sebaja disiram. Kalau cukup airnya dimusim kemaraupund apat mengerjakan tanah.
Dalamnya cangkulan untuk kebun sayuran 40-60 cm; batu-batu dan rumput-rumput harus dibuangkan. Selanjutnya dikala mencangkul harus diperhatikan: lapisan tanah yang asal dari atas harus kembali keatas lagi, tanah dari bawahpun harus pulang lagi kebawah. Ruginya mengerjakan tanah dengan cangkul, karena tanah yang sudah tercangkul terinjak lagi; itulah sebabnya banyak yang mengerjakan tanah dengan sekop.
Seraya mengerjakan tanah dapat mengubur pupuk kandang; segala rumput-rumput terutama alang-alang dan lempuyangan harus dicabut bersama akarnya serta dijemur selama 1-2 hari. Apabila disekitar kebin kita terdapat banyak alang-alang baiklah kita gali serokan 60-70 cm sekeliling kebin itu, agar akar alang-alang tidak masuk kekebun kita.
Bermacam-macam Sayuran perlu ditanam ditas bedengan. Untuk memudahkan pemeliharaan dan pembuangan air hendaklah kebin itu dipetak-petak, yang lebarnya 1,20 m; diantaranya dibuat serokan kecil yang l ebarnya 40 cm, dalamnya 20 cm, gunanya untuk pembuangan air dan untuk berjalan ketika memeriksa tanaman. Taanah galian dari serokan taruh keatas bedengan, sehingga bedengan ini berbentuk agakbulat; semua batu-batu dan rumput harus dibuangkan dari atasnya, serta bedengan itu tak boleh pula diinjak; semua pekerjaan dapat dilakukan dari serokan itu. Air yang kelebihan dari serokan ini dialirkan kedalam serokan yang lebih besar dan dalam.
Tanah pegunungan yang telah lama dikosongkan, tidak perlu dikerjakan dalam-dalam, karena tanahnya lapisan atas telah cukup gembur, bila dikerjakan lapisan antasnya sajapun telah cukup, asal pengolahannya dilakukan dengan seksama.
Beberapa jenis sayuran harus ditanam dahulu dipesemaian, sampai tanamannya cukup kuat untuk ditanam dikebun. Benih-benih yang hanya sedikit, dapat disemaikan diatas pot-pot yang dibawahnya diberi berlubang kecil-kecil serta diisi dengan tanah yang gebuk, bila perlu dicampur pasir.
Untuk persemaian harus dipilih tempat yang terbaik serta berdekatan dengan sumber air (sungai, perigi dll). Tanahnya harus dikerjakan baik-baik, kemudian dibiarkan selama 4 hari; biji-biji rumput yang akan merugikan tanaman, sementara itu akan tumbuh dan dapat dibuangkan dengan mudah. Selanjutnya tanah yang telah dikerjalan itu dicampur dengan pupuk, serta baik pulalah kalau kita pakai pupuk cair dari kambing atau sapi.
Biji-biji yang kecil seperti biji kubis, lombok, terung, biasanya disemaikan dahulu; sedang biji-biji yang besar, seperti: kacang panjang, menitumun, kacang jogo ditanam langsung dikebun, demikian pula halnya tanaman berubi.
Setelah benih-benih itu ditaburkan, diatas pesemaian itu baik diberi beratap, tingginya 60-70 cm. Atap ini sedikit demi sedikit diperjarang, bilamana tanaman bertambah kuat. (SC)
*Disarikan dari Buku “Tjara Menanam dan Mempergunakan Sajuran Indonesia dan Rempah-Rempah” Karangan Seoparma Satiadireja.