Bina Desa

Puisi-puisi ke Desa

Ke Desa

‘Rangkota!

Pernahkah tuan pergi ke desa,

Menghirup bumi,

Baru di cangkul menyegar rasa?

 

Pernahkah tuan duduk di tengah ladang

Dengan peladang bersenda-gurau,

Menunggu jagung di dalam unggun

Sebelum pacul kelak mengayun?

 

Pernahkah tuan tegak di tepi sawah,

Padi beriak menyibak sukma,

Pipit bercicit,

Riang haram bersusah?

 

Pernahkah tuan lihat air berdesau,

Di celah batu membuih putih,

Julung beriring berbondong-bondong,

Hati terpaut ingin turut berenang-renang?

 

Pernahkah tuan pergi ke kampong

Melihat perawan menumbuk padi

Gelak tertawa disertai suara lesung

Mengenyah duka ‘ri dalam hati’?

 

Pernahkah taun, pernahkah,

Ah, setahu apa beta menggubah,

Bila tuan ingin mencari penawar rengsa

Pergilah tuan, pergi ke desa !!

 

(Sajak Aoh Kartahadimadja, bertitimangsa 1942)

 

Lemah gemulai lembut derana

Bertiuplah angina sepantun rebut

Menuju gunung arah ke sana

Membawa awan bercampur kabut

 

(Muhammad Yamin)

 

Sawah tersusun di lereng gunung

Berpagar dengan bukit barisan

Sayup-sayup ujung ke ujung

Padi mudanya hijau berdandan

(A. Hasymi)

Kuning permai benih bernas

Menanti memecah menyerbu hidup

Girang berbunga girang berbuah

Di dalam Hujan di sinar suria

(S. Takdir Alisjahbana)

 

Catatan Redaksi: Puisi-puisi ini dijumput dari makalah “Desamawarna, ‘Mooi Indie’ dan Jalan Malam” dalam buku di Sekitar Sajak Karya Goenawan Mohammad (Jakarta: Tempo& PT Grafiti, 2011. Hlm 81). Aoh K. Hadimaja atau Aoh Kartahadimadja, (lahir di , ,  – meninggal pada umur 61 tahun), adalah seorang . Sastrawan yang kadang-kadang menuliskan namanya dengan Aoh K. Hadimaja atau A.K. Hadimaja itu tak lain abang (lain ibu) dari penyair .

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top