Bina Desa

Petani Alami Berkumpul Berbagi Pengalaman

Petani Alami sedang berdialog tentang perkembangan mereka dalam beberapa bulan ini berpraktek pertanian alami (foto: Bina Desa/John Pluto. S)

CIASIHAN, BINADESA.ORG–Para petani pertanian alami dari Jawa Barat dan Banten berkumpul di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Bogor Jawa Barat. Para petani ini berasal dari Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Lebak. Selama tiga hari, tepatnya pada 4-6 April 2017 lalu petani pertanian alami  mengadakan refleksi terkait praktek pertanian alami yang mereka tekuni beberapa tahun ini. Pada kesempatan tersebut hadir Suwarto Adi, sebagai narasumber, beliau merupakan salah seorang anggota Pembina Bina Desa.

Mardiah, Kepala Sekolah Pedesaan (SEPEDA) Bina Desa menyampaikan tujuan refleksi ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari setiap pelaku-pelaku pertanian alami dan organisasi yang mereka telah bangun wilayah masing-masing. Dalam refleksi ini pasti akan ditemukan  cerita maju dan mundur proses petani di lapangan. Kemudian dari kondisi kekinian ini akan lahir perencanaan dan inovasi baru yang nantinya akan dilaksanakan di desa masing-masing.

Pada refleksi kali ini metodologi yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terbatas. Suwarto mengatakan “Diskusi kelompok terbatas ini dilakukan untuk meminta pendapat atau pandangan orang tentang satu topik yang telah kita susun. Harapannya dengan informasi dari peserta tersebut dapat disimpulkan untuk perubahan yang lebih baik dimasa depan”

Ini merupakan metode baru dalam melakukan refleksi, lebih terarah karena ada tujuan yang harus dirumuskan dahulu sebelum mengadakan refleksi.  Wanda salah satu pegiat pertanian alami dari Sukabumi mengatakan dengan metode FGD membuat kegiatan ini lebih produktif dan banyak temuan dari pengalaman petani.

Peserta Refleksi Peratnain Alami sedang mempraktekan metode FGD (Foto: JR)

Berbagi Pengalaman Meningkatkan Kesadaran

Kepala Desa Warungbanten Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Jaro Ruhandi merupakan salah satu Kepala Desa yang memiliki kesempatan ikut serta dalam kegiatan ini. Jaro Ruhandi mempunyai kesan bahwa selain penyampaian materi dari fasilitator kegiatan tersebut juga mendapatkan pengetahuan dari para peserta dari masing masing kabupaten. Berbagi pengalaman yang tentunya bisa dipraktekkan di daerahnya masing masing. Dan yang paling menarik lagi kegiatan tersebut  berada di lingkungan tempat pertanian alami. Jadi bisa langsung melihat hasilnya. “Harapan saya pertanian alami dapat terus berkembang agar tercapai kedaulatan pangan” ujar Jaro Ruhandi.

Jaro Ruhandi juga menambahkan kedaulatan pangan masih belum tercapai, hal itu disebabkan kesadaran masyarakat untuk bertani alami lebih kepada nilai-nilai budaya (agri-culture) masih kurang, dan lebih memilih bertani konvensional yang bertumpu kepada agri-bisnis. Selain kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk bertani alami yang perlu ditingkatkan, tantangan lain adalah lahan pertanian yang masih jauh dari cukup masih di bawah setengah hektar sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dari musim ke musimpun tidak cukup. Kenyataan tersebut butuh perhatian dan tindakan serius dari semua pihak terutama pemerintah.

Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang metode FGD, petani melakukan simulasi FGD dengan masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan dan di antara pegiat sendiri. Ini dilakukan agar petani alami nantinya dapat melakukan sendiri di desa masing-masing dan berperan sebagai fasilitator. (bd018 dan bdk030jps)

Scroll to Top