BULUKUMBA, BINADESA.ORG – Salassae selalu memiliki ceritanya tersendiri. Salassae dan desa-desa sekitarnya di Kabupaten Bulukumba, tua, muda, laki-laki dan perempuan selalu bergandeng tangan bersolidaritas dalam musyawarah mandiri untuk menghadapi tantangan hidup. Lebih khususnya dalam eksistensi kedaulatan petani dan kemandirian desa. KSPS (Komunitas Swabina Pedesaan Salasae) telah bertahun fokus pada pertanian alami karena pertanian alami memiliki semangat tentang kedaulatan. Dengan pertanian alami, petani mempunyai kuasa penuh terhadap tanahnya sebagai sumber kelangsungan generasi.
Dalam upaya untuk memaksimalkan kegiatan pertanian alami di Bulukumba, KSPS mengadakan pendidikan kepemimpinan dan manajemen organisasi bagi pemimpin kelompok/organisasi tani. Kegiatan yang berlangsung di Balai Pendidikan KSPS pada tanggal 04 – 06 Oktober 2016 ini bekerja sama dengan pemerintah desa dan kepala dinas PMD Kabupaten Bulukumba.
Menurut Ponnong, Ketua KSPS kegiatan tersebut bertujuan untuk menguatkan kapasitas kepemimpinan dan manajemen bagi pengurus organisasi/kelompok tani serta memperkuat kerja sama diantara organisasi petani maupun pihak lain dalam upaya pencapaian tujuan kesejahteraan terhadap pembangunan desa.
Sebagai narasumber yaitu Dinas PMD Kabupaten Bulukumba dan Armin Salassa. Pemaparannya terkait organisasi, yaitu pertama terkait cara memimpin organisasi yang baik, peningkatan kualitas organisasi. Termasuk di dalamnya bagaimana organisasi itu bekerja sama dengan seluruh lembaga yang ada, baik lembaga pemerintah maupun swasta. Secara teknis peningkatan pengetahuan, peningkatan penghasilan, serta pendapatan ekonomi. Yang kedua yaitu membangun organisasi yang kuat, anggota kelompok terstruktur, paham soal manajemen, mengubah kelemahan menjadi lebih baik, dan yang terpenting adalah bagaimana belajar dalam prosesnya, bukan hanya perkara hasil semata.
Mengutip pernyataan Armin Salassa saat redaksi Bina Desa mewawancarainya pada akhir tahun 2015 bahwa petani harus berorganisasi, yaitu organisasi tani harus kuat, terdidik, dan memiliki daya kepemimpinan yang elastis terhadap tantangan dunia modern. Petani harus memiliki organisasi modern yang kuat dan cerdas, penuh solidaritas dan kuat dalam lini politik, produksi, pemasaran, maupun dalam konteks merawat kebudayaan tani agar petani keluar dari rantai eksploitasi paling bawah serta dapat memberikan input rill dan psikis yang mampu membangkitkan mental petani.
Kegiatan yang masih berlangsung hingga tanggal 06 oktober ini berjalan lancar, peserta yang hadir yaitu 52 peserta merupakan perwakilan dari desa-desa. “Para peserta dibagi dalam diskusi-diskusi kelompok terkait pendidikan kepemimpinan dan manajemen organisasi untuk lebih memaksimalkan kegiatan pertanian alami” pungkas ponnong, ketua KSPS. (bd043p/bd031)