Bina Desa

Pasar Desa, Bergeliat Berputarnya Produk dan Uang di Desa

Pasar Papringan yang diinisiasi masyrakat desa merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa (photo by Syahroni)
Pasar Papringan yang dimotori oleh masyarakat desa merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa (photo by Syahroni)

TEMANGGUNG, BINADESA.ORG—Masyarakat Dusun Kelingan, Desa Caruban Kec. Kandangan Kab. Temanggung bersama INAgri (Institut Agroekologi Indonesia) merayakan Hari Pangan Sedunia (HPS) 16 Oktober 2016.

Hari Pangan ini dirayakan bertepatan dengan gelaran pasar yang ke-8 yakni pasar Papringan, pasar yg digagas warga desa, Spedagi (Sepeda Pagi) dan Fransisca Callista personil INAgri yang juga lulusan design culture dari Universitas Chiba Jepang yang sedang magang dilokasi selama 1 tahun. Pasar Papringan yang digelar di kebon bambu dimulai sejak Januari 2016 dilakukan per bulan setiap Minggu Wage.

Suasana kesibukan pasar Papringan warga desa dan masyarakat sekitar berbelanja sambil "berdialog" (photo by Syahroni)
Suasana kesibukan pasar Papringan warga desa dan masyarakat sekitar berbelanja sambil “berdialog” (photo by Syahroni)

Menurut Fransiska,”Ini pasar yang cukup unik dan alternatif dalam meningkatkan perekonomian warga, hampir semua pedagang adalah warga desa, menyajikan produk kuliner lokal sehat dipastikan tanpa penyedap dan pengawet, kerajinan tangan, sepeda bambu, kopi, dan hasil pertanian setempat. Unik karena menggunakan mata uang sendiri berupa koin penukar yang dibikin sendiri”. Ini sebagai upaya integrasi revitalisasi desa, lanskap, pertanian dan produk

Pasar Papringan menjadi alternatif dan unik karena menggunakan sistem penukaran melalui koin buatan sendiri (photo by Syahroni)
Pasar Papringan menjadi alternatif dan unik karena menggunakan sistem penukaran melalui koin buatan sendiri (photo by Syahroni)

Dari waktu ke waktu pasar Papringan makin ramai pengunjung dari berbagai daerah sekitar Temanggung, Jogja, Wonosobo bahkan ada yg datang dari Madiun. Secara nominal Omset gelaran ke -8 ini adalah lebih dari 25 juta Rupiah , pendapatan parkir yg dikelola Karang Taruna 2,1 juta Rupiah,  benar-benar perputaran uang dan produk lokal di desa.

Berbagai jenis panganan sehat diproduksi dan dijual oleh masyarakat desa (photo by Syahroni)
Berbagai jenis panganan sehat diproduksi dan dijual oleh masyarakat desa (photo by Syahroni)

“Sumber alam desa sebagian besar tidak dibawa keluar desa melainkan dikelola, diproduksi, dan dinikmati, konsumsi didalam desa. Selain gelaran pasar juga ada workshop mini tentang revitalisasi desa dan pembangunan pertanian diisi oleh Syahroni pimpinan INAgri” tambah Fransiska.(###)

 

Scroll to Top