
JAKARTA,BINADESA.ORG – Bina Desa dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan kegiatan bersama. Adapun kegiatan ini berupa pembekalan kepada mahasiswa Kesejahteraan Sosial yang saat ini duduk di semester 6 guna melaksanakan kegiatan Praktikum 2 pada bulan Juli 2018. Materi pembekalan ini adalah pengenalan PRA (Participatory Rural Appraisal) sebagai salah satu teknik atau alat untuk mengumpulkan informasi tentang pedesaan.
Kegiatan pembekalan ini dilaksanakan dua hari berturut–turut, 23-24 Mei 2018. Kegiatan pelatihan PRA tersebut dijadwalkan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB s.d 16.00 WIB. Sedangkan untuk bentuk kegiatan, mahasiswa dibagi ke dalam dua kelas, dengan masing–masing kelas difasilitasi oleh 2 orang dosen tamu dari Bina Desa dan 1 orang dosen pendamping dari program studi dengan jumlah mahasiswa per kelas 37 orang.
Pada hari pertama (23 Mei 2018), Fasilitator mengajak mahasiswa untuk menggali dan membuat pemahaman bersama tentang apa itu PRA dan dilanjutkan dengan materi tentang metode dan teknik yang akan digunakan dalam PRA. Dalam sesi pengenalan metode dan teknik tersebut, mahasiswa masih banyak yang belum bisa membeda antara metode dan teknik PRA yang akan digunakan. Kegiatan hari pertama dilakukan dengan cara yang cukup interaktif karena dilakukan dalam dua arah. Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya ataupun penilaiannya berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya masing-masing.

Kegiatan hari kedua (24 Mei 2018), mahasiswa melakukan praktik wawancara dan FGD (Focus Group Discussion) dengan melibatkan mahasiswa lain diluar program studi Kesejahteraan Sosial untuk mendapatkan informasi tentang keadaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang nantinya akan dituangkan ke dalam enam teknik PRA, yaitu ke dalam bentuk peta desa, bagan kecenderungan, kalender musim, penelusuran sejarah, diagram venn, dan diagram aktivitas sehari-hari. Pada praktik ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dianalogikan sebagai sebuah desa dan civitas akademikanya dianalogikan sebagai masyarakat desa. Dari praktek tersebut, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan PRA pada kegiatan praktikum 2 nantinya.
Melalui kegiatan tersebut, beberapa mahasiswa memberikan pendapat bahwa dengan adanya kegiatan pembekalan tentang PRA selama dua hari. Mereka sudah mendapatkan gambaran bagaimana cara melakukan proses PRA dengan masyarakat desa. Selain itu mereka juga merasa mendapatkan pengalaman dan ilmu baru dan mengetahui juga bagaimana tingkat kerumitan dalam menuangkan hasil wawancara ataupun FGD ke dalam tehnik PRA.
Penulis : Anisa Yusman (Mahasiswi Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah)