Bina Desa

Membangun Kedaulatan Pangan dari Kawasan Desa Gambut

Suasana Panen Perdana Sayuran di Kebun Sekolah Ibnul Fallah, Desa Bangsal, Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Foto: Bina Desa/Syahroni)

OGAN KOMERING ILIR, BINADESA.ORG—Pertengahan bulan Maret 2017 ini, sekolah YPI Ibnu Fallah (anak petani) dan Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) sedang sibuk dan sumringah, aneka sayuran mulai masuk tahap panen. Panen ini merupakan buah hasil tanam anak-anak petani yang bersekolah di YPI Ibnu Fallah. Seperti yang dikabarkan oleh Bina Desa Desember tahun 2016 lalu, anak petani bangun kebun pekarangan.

Kegiatan ini sesuai dengan salah satu strategi yang memungkinkan menarik dan mempertahankan pemuda, khususnya yang di desa untuk bertani adalah melalui pendidikan. Pesantren Ibnul Fallaah (anak petani) membangun kebun pekarangan ala FAITH (Food Always in The Home) untuk kemandirian pangan santri. Kegiatan ini juga atas dukungan Kepala Desa Bangsa, Hasan dan para ustadz ustadzah Ibnul Fallah. Setahun yang lalu tepatnya Awal April 2016 tim Bina Desa berkesempatan mengunjungi Desa Bangsal dan berdialog dengan pemerintahan desa dan para Santri.

Kerja-kerja membangun kedaulatan pangan di desa Bangsal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mulai menampakkan hasil. Kebutuhan pangan mandiri para santri mulai di pasok dari sekitar pekarangan.

Budidaya Ikan lokal (endemik) rawa gambut seperti Betok dan Ikan Putak sudah bisa beradaptasi di lingkungan penangkaran, kolam-kolam ini berada diantara ruang belajar dan asrama para santri (Foto: Bina Desa/Syahroni)

Menurut Ustadz Rohman sebagai guru pendamping untuk pertanian agroekologis ini menyatakan bahwa “Panen perdana aneka sayur dari kebun lingkar dirasakan nikmatnya berkali-kali. Segarnya sayuran dan puasnya karena di hasilkan dari kerja keras bersama-sama para santri disini”.

Demikian juga ikan lokal (endemik) rawa gambut pun seperti betok dan putak mulai adaptip dibudidayakan di kolam-kolam. Harapannya pangan setidaknya tahap awal untuk sayuran dan ikan santri inap yg berjumlah 60an orang bisa dipenuhi dari kebun dan kolam tersebut.

Seorang Siswa Meenunjukan Ikan hasi budidaya Sekolahnya (Foto: Bina Desa/Syahroni)

Kedepan dari peternakan kerbau, perairan rawa dan pertanian rawa akan dihasilkan pangan sehat yang diproduksi secara ramah lingkungan dan memenuhi kaidah kearifan lokal. Kultur masyarakat yang agroekologis pun akan tercipta disini. Desa Bangsa dan sekolah Ibnul Fallah, menjadi salah satu pionir dalam gerakan membangun kedaulatan pangan dari desa kawasan gambut. (###)

Scroll to Top