JEPARA, BINADESA.ORG – Dewasa ini, kewirausahaan sosial banyak berkembang di Indonesia. Tidak seperti bisnis pada umumnya, kewirausahaan sosial tidak hanya meraup untung, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk memperkuat gerakan akar rumput komunitas di pedesaan perlu dibekali dengan pendidikan. Salah satunya pendidikan kewirausahaan sosial yang dilaksanakan di IKADA wisata (Rintisan Wisata Edukasi) di Dukuh Banjarjo, Desa Pule, Kec. Mayong, Kab. Jepara. Kegiatan yang dilaksanakan 24-26 Juli 2018 ini difasilitasi Bina Desa. Pesertanya merupakan komunitas yang ada di region jawa tengah utara, yaitu Puspita Bahari Demak, Sarimakmur Jepara, Al-Hikmah Jepara, Grobokan Mandiri Jepara, Sidojoyo Kudus, PPNI Jepara, Ngudi Makmur Karanganyar, dan IKADA selaku tuan rumah kegiatan. Total Peserta 22 orang. Pendidikan ini diawali dengan pembukaan oleh Shodiq Kepala Desa Pule dan perwakilan camat setempat.
Tsanil Anwar Yasfin selaku fasilitator kegiatan memberikan pemaparan terkait apa itu kewirausahaan sosial dan mengajak peserta untuk dapat membedakan antara wirausaha dan kewirausahaan sosial.
“Berbisnislah dengan cara yang adil karena kita (manusia) memiliki hak yang sama (antara produsen dan konsumen),” ujar Affan Firmansyah, staff Bina Desa.
Baik petani, nelayan, dan komunitas perempuan di pedesaan harus sama-sama membangun jaringan dalam rangka memperkuat serta aliansi yang nantinya akan menjadi teman dalam memperjuangkan dan membangun ekonomi yang adil, mandiri, dan berdaulat berbasis komunitas.
Tujuan dari diadakannya pendidikan ini adalah membangun kesadaran ideologis petani, nelayan, dan komunitas perempuan di pedesaan terkait pentingnya membangun kekuatan ekonomi kolektif dalam bentuk kewirausahaan sosial. Adapun hasil yang diharapkan dari pendidikan ini adalah meningkatkan pengetahuan partisipan terkait konsep dan teknis mengelola kewirausahaan sosial melalui koperasi serba usaha berbasis komunitas.***