Bina Desa

Komunitas Sidojoyo, Harmoni Alam dan Kesejahteraan Bersama

Menjadi sejahtera tidak berarti harus ditempuh dengan segala cara, apa lagi dengan individualism dan merusak harmoni alam. Sebaliknya, menjadi sejahtera bisa, dan memang seharusnya dilakukan dengan cara bersama-sama, dan tanpa merusak tata kehidupan alam se-isinya, pohon belukar dan seekor tikus sekali pun.

Pandangan harmoni semacam itu tertuang dalam Sarasehan harlah ke V komunitas ‘Sido Joyo’ Menawan (18/05) yang mengambil tema “Meningkatkan Kesejahteraan Petani yang Menjaga Kelestarian Alam.”

“Cita cita Sid0joyo itu kesejahteraan yang mandiri, untuk itu kerjanya ya untuk kemandirian. Pada tahun pertamanya dititik tekankan pada pembentukan karakter, yaitu penyadaran pada petani untuk menggunakan bahan bertanai yg ada di lingkungan sini, bukan pakai kimia dan jg kwajiban menghormati alam, tahun tahun selanjutnya baru pendidikan pengolahan dan tata niaga. “ Ujar Ketua Komunitas Sido Joyo, Pasri Sodik. “Ini memang proses panjang, bukan sekedar instan. Dan tidak semata mata utk meminta bantuan. Kami bertujuan dan punya cita cita, kami ingin mandiri dan tidak tergantung.” Imbuhnya dengan tegas.

Sementara itu dalam sambutannya ketua panitia Harlah menjelaskan serangkain kegiatan yang dilakukan untuk menyambut harlah, seperti lomba memasak, lomba ternak dan manajemen kelompok.

“Sebelumnya kami mengadakan acara lomba memasak, lomba manajemen kelompok, lomba tanaman ketahanan pangan, semua itu terkait dengan tema dan cita-cita mensejahterakan petani yang menjaga kelestarian alam. Kami meyakini alam adalah sama dengan manusia sebagai ciptaan Allah dan mestilah dijaga kelestariannya. Mempraktikan cara bertani yang organik adalah salah satu bentuknya.” Kata Asrori dalam sambutannya sebagai ketua Panitia Harlah.

Bapak Asrori yang pada sore harinya di percaya sebagai Ketua baru Komunitas Sidojoyo menggantikan ketua yang lama Pasri Sodik tersebut juga menjelaskan lomba-lomba yang dilakukan digelar dengan tujuan membangun kesadaran akan harmoni alam dan manusia khususnya dengan praktik pertanian mau pun peternakan organik. “Tanaman sukun, kebun cabe ibu sukarti, menjuarai lomba tanaman pangan. Sementara untuk ternak yang dinilai dari bentuk fisik dan pemanfaatan kotorannya serta kebersihan kandang diantaranya dimenangkan oleh ibu sugiarti. Lalu lomba administrasi kelompok dimenangkan paguyuban warta jiku. ” Ujar Asrori.**(pubin/bindes/sabiq)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top