CIANJUR, BINADESA.ORG- Ketua Sauyunan Perempuan Petani Binangkit (SPPB) Kartini, menyampaikan sambutan pada pembukaan pendidikan kader dasar, bagi pengurus sauyunan dan anggota paguyuban. Kartini mengatakan pendidikan bagi perempuan pedesaan utamanya petani, merupakan salah satu cara menggerakan dan menyadarkan agar lebih peduli untuk bangkit dari kesulitan-kesulitan hidup di desa.
“Melalui pendidikan kader ini, diharapkan kita semua bisa lebih sadar dan bergerak melakukan sesuatu untuk mengubah hidup kita, bila kita lakukan secara bersama-sama akan lebih kuat untuk mengatasi berbagai kesulitan kehidupan di desa” ujar Kartini di hadapan 31 orang perempuan peserta pendidikan dan perwakilan dari pemerintah desa (25/08/2016).
Pendidikan dilaksanakan selama tiga hari (25-27/08/2016) atas kerjasama Bina Desa dengan SPPB Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur yang merupakan gabungan dari delapan paguyuban perempuan petani di delapan desa di Kecamatan Kadupandak. Sementara itu yang menjadi tuan rumah adalah Paguyuban Perempuan Petani Hegar Kahuripan, Kampung Cigaru, Desa Wargasari.
Melalui pendidikan kader dasar ini diharapkan kesadaran perempuan petani makin matang. Menurut fasilitator pendidikan Yani dari Serikat Petani Pasundan (SPP) “Diharapkan lahirnya kader-kader baru di setiap paguyuban yang nantinya akan dapat menangkap realitas dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di desa masing-masing”. Demikian juga kader tersebut sekaligus akan menggerakkan orang-orang yang ada di desa untuk melakukan perubahan-perubahan menuju arah yang lebih baik tambah Nining EF staff Bina Desa yang juga sebagai fasilitator.
Dihubungi secara terpisah ketua tim persiapan Persaudarian Perempuan Pedesaan, Mardiah mengatakan,” Intinya bahwa para peserta pendidikan memahami permasalahan-permasalahan apa yang mereka alami sendiri di masing-masing desa dan bagaimana untuk mengatasi permasalahan itu dengan bersama-sama. Hingga akhirnya peserta pendidikan paham bahwa yang dapat melakukan perubahan itu adalah mereka sendiri sebagai kader yang nantinya dapat menggerakkan banyak orang di sekitarnya”.
Pendidikan kader dasar ini ditutup dengan membuat rencana tindak lanjut paguyuban di delapan desa untuk tiga bulan ke depan.#