Bantaeng, binadesa.org – Bina Desa adalah organisasi yang telah bekerja bersama dengan komunitas pedesaan yang beragam sejak 1975. Kami meyakini bahwa sumber insani pedesaan adalah kekuatan utama untuk membangun desa.
Rakyat desa, dengan segala kelas dan kelompoknya memiliki pemahaman tentang desanya lebih baik daripada orang luar.
Rakyat desa di Indonesia memiliki sistem mengelola desa yang telah teruji, memiliki beragam cara untuk menjaga budayanya, dengan cara bertaninya yang alami dan mengandalkan sumber-sumber lokal, mengelola desa dengan beragamnya jenis makanan yang dikonsumsi, dengan ikatan sosialnya yang sangat liat.
Oleh karenanya desa tetap mampu bertahan dari berbagai intimidasi dan penghancuran selama penjajahan kolonial.
Apa yang seharusnya terjadi adalah desa yang mampu mengelola dirinya sendiri dengan caranya sendiri untuk kesejahteraan warganya.
Oleh karenanya kami mengadakan kegiatan rembug, yang selanjutnya kami namakan “Hajatan Kampong”. Ini adalah wadah bagi masyarakat pedesaan untuk bermusyawarah, bertemu dan berdiskusi terkait realita dan inisiatif lokal yang telah dilakukan.
Ruang ini akan menjadi tempat belajar dari pengalaman bersama komunitas pedesaan dan akan memperkuat jaringan. Salah satunya pun akan selalu membuat kritis terhadap kehadiran kaki tangan neo-kolonialisme dan neo-liberalisme di desa-desa.
Hajatan kampong dilakukan pada 3-6 desember 2018 di kawasan adat gantarangkeke, bantaeng, sulawesi selatan
3-4 desember akan menjadi ruang diskusi untuk perempuan pedesaan dan 5-6 desember akan menjadi ruang diskusi untuk rakyat desa baik laki-laki dan perempuan.
Hajatan kampong dihadiri dari lima pulau, yaitu sulawesi, sumatera, jawa, ntt, dan kalimantan.***