
AGAM, BINADESA.ORG—Komunitas Petani Alami (KPA) Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada akhir tahun 2016, yakni tanggal 13-19 Desember menggelar dua kegiatan penting bagi keberlanjutan pertanian alami. Kegiatan tersebut adalah Musyawarah Besar I (pertama) dan pelatihan kader untuk pengurus dan anggota kelompok tani.
Pertanian alami menjadi salah satu aktivitas yang dapat mengubah sistem sosial, budaya, ekonomi dan politik masyarakat desa. Melalui pertanian alami, memangkas ketergantungan dari pertanian kimiawi sintetis yang secara ekonomi memberatkan, secara lingkungan merusak serta secara sosial membuat pola hidup masyarakat tani menjadi konsumen dan pragmatis. Praktek pertanian alami menempatkan semua unsur makhluk di alam raya ini bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya. Di mana masing-masing akan saling bekerjasama untuk menjaga keseimbangan dan keberlangsungan hidup. Dengan demikian pertanian alami juga memberi kebebasan dan kedaulatan untuk menentukan sendiri alat dan input produksinya sesuai dengan kearifan masyarakat, kekayaan alam yang ada serta kekhasan budayanya.
Dalam menggerakan pertanian alami dibutuhkan insani yang sadar dan berkualitas, hal ini diperlukan suatu organisasi atau komunitas yang bisa mengawal dan menggalang masyarakat tani secara meluas. Pada awal mulanya KPA dididirikan oleh beberapa orang petani tahun 2014 lalu di secretariat kelompok tani Lurah Sepakat, Nagari Simarasok, Baso. Kabupaten Agam.”Penggerak awalnya adalah kami yang sudah berpraktek pertanian alami” ujar Ketua KPA Endrie Sonny, SP. Komunitas ini kemudian berkembang seperti di Canduang, Baso, IV Angkek, Kemang Magek, IV Koto, Sungai Pua, serta Palupuah Kabupaten Agam.

Musyawarah Besar
Acara Musyawarah Besar (Mubes) I Komunitas Petani Alami (KPA) Kab.Agam Sumbar, dilaksanakan tgl 13-15 Desember 2016 Di Komunitas Selaras Alam Lasi Kec.Canduang Kab.Agam Sumbar.selain dihadiri oleh pengurus dan anggota KPA Kab. Agam, Pengurus Kelompok Tani sekabupaten Agam juga hadir Bapak Indra Catri Bupati Kabupaten Agam.

Pada kesempatan itu Bupati di dampingi juga oleh Kepala Dinas Pertanian serta Kabid.Pertanian dan Hortikultura Kab.Agam, Kepala Dinas Koperindag Kab. Agam, Camat Canduang Selain soal internal oragnisasi, kaderisasi, musyawarah besar juga menghasilkan kesepakatan dengan pemerintah daerah kabupaten Agam. Kesepakatan tersebut antara lain, pemerintah kabupaten Agam akan memprogramkan Dana Desa untuk pertanian organik (alami) di tiap-tiap Nagari, program kawasan pertanian organik Nagari di Kabupaten Agam minimal lahan 2 ha/Nagari, memprogramkan pertanian organik di Kab.Agam dan mendukung kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) masing masing rumah tangga, dan mengkonsumsi serta membeli produk organik pada Dinas/Instansi Kab.Agam di koperasi KPA.

Pelatihan Kader
Tak dipungkiri, bahwa regenerasi dan penguatan bagi petani untuk terus menjalankan pertanian alami merupakan hal yang harus dikerjakan walaupun sulit. Setelah Mubes I, kemudian pada tanggal 17-19 Desember 2016 di lakukan pelatihan kader untuk pengurus dan anggota dari 15 kelompok tani, rata rata peserta kaum perempuan yg tergabung dalam kelompok tani. “Kami membuat pelatihan kader ini bertujuan agar sebagai penggerak masyarakat di kelompok atau jorongnya masing-masing mampu menggalang yang lainnya agar mau bertani alami” Ujar Endrie Sonny yang akrab dipanggil Uda Boi. (###)