Peran Rakyat Pedesaan dalam Pembangunan Berkelanjutan dan Visi Komunitas ASEAN

(photo by Achmad Yakub)

Dwi Astuti Ketua AsiaDHRRA dan Direktur Bina Desa membuka Rapat Anggota (GA) ke 10  Asian Partneship for the Development of Human Resources in Rural Asia (AsiaDHRRA) yang diselenggarakan pada 24-26 Oktober 2016 di Vientiane, Laos PDR (photo by Achmad Yakub)

VIENTIANE, BINADESA.ORG—“Dalam beberapa tahun belakangan ini kita menyaksikan perubahan luar biasa dan transformasi di region Asia khususnya pertanian dan kawasan pedesaan dari produsen menjadi importir pangan. Petani kecil menjadi lebih miskin, kehilangan akses dan kontrol atas tanah, benih dan air. Perempuan tani bekerja lebih dari 17 jam sehari, bahkan banyak yang menjadi pekerja kasar migran di luar negeri”, Kata Dwi Astuti Ketua Asia AsiaDHRRA dan Direktur Bina Desa dalam pidato pembukaan Rapat Anggota (GA) ke 10 Asian Partnership for the Development of Human Resources in Rural Asia (AsiaDHRRA) yang diselenggarakan pada 24-26 Oktober 2016 di Vientiane, Laos PDR.

Untuk itu tema GA AsiaDHRRA melokalkan 2030 tujuan pembangunan berkelanjutan dan visi komunitas ASEAN 2025: Peran Organisasi Pembangunan Pedesaan dan Organisasi Masyarakat Pedesaan adalah sangat relevan dengan dunia sekarang ini, dan besok.

Atas keadaan petani miskin, perempuan tani yang dipinggirkan dan banyak masyarakat desa kehilangan kontrol atas sumber-sumber agraria, maka kita harus mengubah kebijakan pembangunan yang selama ini melestarikan hal tersebut.  AsiaDHRRA telah melakukan upaya besar dalam menjalankan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan. Menyediakan dukungan untuk organisasi masyarakat pedesaan serta terlibat secara kiritis dengan pemerintah dan pembuat kebijakan lainnya agar organisasi masyarakat pedesaan  bisa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan dan mendapatkan manfaatnya, berdasarkan praktek sukses mereka.

Ahmad Kurnia. P. Mochtan, Ph.D Deputi Sekjen ASEAN Urusan Masyarakat dan Perusahaan dalam pidatonya sebagai pembicara utama mengatakan,”Buah dari integrasi regional ASEAN harus dibagi dan dinikmati oleh semua, termasuk masyarakat miskin pedesaan, yang rentan dan kurang mampu”.

(photo by Noy Villas)

Pembicara Utama Perwakilan ASEAN Ahmad Kurnia. P Mochtan Deputi Sekjen Urusan Masyarakat dan Perusahaan (photo by Noy Villas)

Pertemuan mengidentifikasikan modalitas untuk membangun sinergi yang lebih besar dan konvergensi menuju realisasi tujuan SDG PBB 2030 dan ASEAN Vision 2025, khususnya yang ditujukan perbaikan kehidupan masyarakat  pedesaan.

Lebih dari 50 peserta dari mitra DHRRA di ASEAN, Anggota dan Sekretariat AsiaDHRRA dan mitra lainnya seperti Pemerintah LAOS PDR, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD), UNDP, Uni Eropa, organisasi non-pemerintah internasional, organisasi tani dan LSM lokal mengambil bagian dalam diskusi (###)

ARTIKEL TERKAIT

Menilik Hilangnya Kontrol Perempuan Petani Atas Benih

Perjuangan Panjang Melestarikan Benih Pangan Lokal

HTNM Gelar Pendidikan Advokasi Bagi Petani

Podcast Pangan dan Gizi

Buletin 148

Regional Conference APEX: Memperkuat Gerakan Kedaulatan Pangan, Mengubah Sistem Pangan, Menegaskan Keadilan Iklim